Severe acute
respiratory syndrome coronavirus (SARS-cov-2) atau yang saat ini disebut dengan
virus corona merupakan sebuah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
akibat virus ini diberi nama COVID-19. Virus ini sedang melanda seluruh dunia
termasuk di Indonesia bahkan hingga saat ini belum ditemukan vaksinnya sehingga
alat pelindung diri dan
juga kesehatan tubuh sangatlah penting untuk senjata perang melawan virus
corona.
Virus corona
pertama kali ditemukan di Wuhan, China kemudian menular dengan cepat hingga ke
berbagai negara termasuk di Indonesia. Virus corona ditularkan melalui droplets
dari batuk atau bersin penderita COVID-19. Saat ini beberapa kota di Indonesia
juga sudah melakukan lockdown agar dapat memutus rantai penyebaran virus
corona. Dengan tetap di rumah diharapkan tidak ada lagi jumlah korban yang
bertambah.

Namun apabila
terpaksa harus keluar rumah karena keperluan yang penting, maka sangat
disarankan untuk selalu menggunakan masker anti corona agar droplets tidak terkena area wajah
terutama pada bagian mata, hidung, dan mulut karena sangat beresiko terpapar
virus corona.
Tetap menjaga
jarak dengan orang lain setidaknya sejauh 1 meter, hindari memegang area wajah
dengan tangan yang kotor atau setelah memegang benda-benda lain di tempat umum,
serta menghindari kerumunan orang banyak dan sebisa mungkin hindari kontak
dengan orang lain.
Setelah
melakukan aktivitas, sebaiknya untuk langsung mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir setidaknya minimal 20 detik. Apabila tidak ada air, bisa
menggunakan hand sanitizer dengan kadungan alkohol 70% yang efektif membunuh
virus dan bakteri. Cuci tangan dengan rutin sebelum makan, setelah melakukan
kontak dengan orang lain atau benda-benda di tempat umum, menjaga jarak, serta
menggunakan perlengkapan
pelindung diri dengan baik.
Alat Pelindung Diri Dari Virus Corona
Gejala COVID-19
memang hampir mirip dengan gejala flu. Namun penderita COVID-19 umumnya
mengalami demam dengan suhu di atas 38 derajat celcius, batuk, sesak napas, dan
nyeri dada. Gejala ini akan terlihat setelah 2 hingga 14 hari setelah terpapar
virus corona.
Namun untuk
memastikan apakah penderita benar-benar positif COVID-19, maka bisa dengan
melakukan pemeriksaan lebih lanjut yaitu rapid test sebagai penyaring, tes PCR
atau usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak, dan rontgen dada untuk
mendeteksi infiltrat atau cairan di dalam paru-paru.
Saat ini memang
masih belum ditemukan vaksin namun banyak orang yang sudah sembuh dari COVID-19
terlepas dari banyaknya korban jiwa. Untuk meredakan gejalanya biasanya dokter
akan merujuk penderita untuk menjalani karantina dan perawatan pada rumah sakit
yang ditunjuk, memberikan obat-obatan seperti pereda demam dan nyeri sesuai
dengan kondisi penderita.
Namun jika
kemungkinan terkena virus corona namun tidak menunjukkan gejala, maka akan
disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dan juga istirahat yang
cukup selama 14 hari hingga dirasa gejala benar-benar tidak muncul dan sehat.
Dianjurkan juga untuk minum air putih secukupnya dan mengkonsumsi makanan yang
sehat dan bergizi agar dapat meningkatkan sistem imun dan juga menjaga kadar
cairan tubuh.
Selain itu, anda
juga bisa menggunakan topi anti corona untuk melindungi diri dari paparan virus corona. Topi ini
bisa dibeli di https://custom.co.id/bikin-topi/topi-corona
dengan harga yang terjangkau. Pada bagian depan terdiri dari visor yang
melindungi area wajah dengan maksimal dan juga bisa dilepas pasang agar lebih
mudah untuk dicuci. Tersedia juga untuk anak-anak dengan ukuran yang lebih
kecil.